Tuesday, June 17, 2014

CONTOH MAKALAH KWU


    
DAFTAR ISI

Daftar isi
 . 3
 . 13
 . 14




                                                         



KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji bagi ALLAH yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-NYA mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercnta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi secara tertulis dari pada tugas praktik kami dalam berwirausaha di lingkungan sekolah.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun saya menyadari bahwa makalah ini masih belumlah sempurna. Oleh karena itu, segala tegur sapa dan kritik yang diberikan, dengan kelapangan hati guna perbaikan pada masa yang akan datang.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah Laporan Kewirausahaan ini dapat bermanfaat sebagaimana adanya.









                                                                                                                  Kediri,
                                                                                                                    Dengan hormat,



                                                                                                                    (Tim Penyusun)



BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

B.     Topik Bahasan

1.      Pengertian kewirausahaan
2.      Hakekat kewirausahaan
3.      Ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan
4.      Peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional
C.    Tujuan
1.      Dapat memahami pengertian kewirausahaan.
2.      Dapat memahami hakekat kewirausahaan
3.      Dapat memahami ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan.
4.      Dapar ,memahami peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

BAB II

PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

Berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda . Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya. Istilah lainnya yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada wirausaha. Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri. Sedangkan wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.
Berdasarkan makna-makna tersebut, kata wiraswasta atau wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha. Dengan kalimat lain, wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswastaan atau kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Ia juga memiliki leutamaan, kreatifitas, dan teladan dalam menangani usaha atau perusahaan. Keberaniannya berpijak pada kemampuan sendiri atau kemandiriannya. Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775) misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi inikewirausahaan adalah lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.


B.     HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN

Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu :
1.      Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2.      Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3.      Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4.      Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5.       Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6.      Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.


C.    CIRI  - CIRI  DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
·         Percaya diri
·         Berorientasikan tugas dan hasil
·         Pengambil risiko
·         Kepemimpinan
·         Keorisinilan
·         Berorientasi ke masa depan
·         Jujur dan tekun

Menurut Munawir Yusuf (1999)
Ciri kewirausahaan yaitu:

1. Motivasi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
4. Pengambilan resiko (sedang)
5. Keuletan
6. Orientasi masa depan
7. Komunikatif dan reflektif
8. Kepemimpinan
9. Locus of Contro
10. Perilaku instrumental
11. Penghargaan terhadap uang.

Ciri dan Kemampuan Wirausahaan Tangguh:
·         Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.
·         Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
·         Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
·         Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.
Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
·         Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
·         Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki inisiatif.
·         Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
·         Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
·         Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
·         Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
·         Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
·         Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan delapan karakteristik yang meliputi :
·         Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
·         Lebih memilih risiko yang moderat.
·         Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
·         Selalu menghendaki umpan balik yang segera
·         Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
·         Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik .
·         Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
·         Selalu menilai prestasi dengan uang.

D.    PERAN WIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL

Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Mengurangi pengangguran
  • Meningkatkan pendapatan masyarakat
  • Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
  • Meningkatkan produktivitas nasiona











BAB III


Resep



A.Bola-Bola Tahu


Bahan :
·         Tahu                       @2 biji                     = Rp.1000
·         Cabe                      @ 2 biji                    = Rp.200 (12.000/kg)
·         Merica                    @ 1 bungkus            = Rp.500
·         Ketumbar               @ 1 bungkus            = Rp.500
·         Telur                      @ 1 butir                  = Rp.1000 (17000/kg)
·         Tepung Terigu       @ 0,25 kg                = Rp.1700 (6800/kg)
·         Bawang  Putih       @ 3 siung                 = Rp.200 (14000/kg)
·         Minyak                  @ 1/4 kg                  = Rp.2500 (10000/kg)

Cara membuat:
Tumbuk halus ketumbar,merica,bawang putih dan garam. Setelah halus tumbuk juga bersama tahu, setelah halus masukan kocokan telur dan masukan tepung terigu. Uleni lalu bentuk bulat-bulat. Goreng hingga kecoklatan tiriskan.
@ Rp.500 ( 20 biji)
Perincian =
·         Pendapatan                                         = Rp. 10.000
·         Modal                                                  = Rp. 7.600
·         Laba                                                    = Rp.   2.400

B.Pisang Goreng

 

Bahan:
·         Tepung Terigu                 @ ¼ kg                    = Rp.2500
·         Telur                                @ 2 butir                  = Rp. 2000 (17000/kg)
·         Gula                                @ 1 sdt                    = Rp. 100 (9400/kg)
·         Pisang                              @ 20 biji                  = Rp. 12000
·         Air
·         Minyak                            @ ¼ kg                    = Rp. 2500    
Cara Membuat
Kupas pisang, potong tengah. Buat adonan terdiri dari tepung terigu,telur gula dan air. Setelah selesai masukan pisang dan lumuri dengan adonan. Masukan kedalam minyak panas, goreng hingga kecoklatan tiriskan.

@ Rp.2000/3 (32 biji)
Perincian =
·         Pendapatan                                         = Rp. 21.000
·         Modal                                                  = Rp. 19.100
·         Laba                                                    = Rp.   1.900



C.Bola – Bola Salju

Bahan:
·         Tepung terigu             @ ¼ kg                    = Rp.1700
·         Gula halus                  @ ¼ kg                    = Rp.2600
·         Mentega                     secukupnya              = Rp.1000
·         Permipan                    @1/2 bungkus          = Rp.1250
·         Telur                           2 butir                       = Rp.2000
·         Air                               secukunya
·         Minyak Goreng          @1/4 kg                   = Rp.2500

Langkah :
Masukkan tepung , permipan  mentega secukupnya ke dalam wadah aduk hingga tercampur , masukkan  telur dan sedikit air.
Setelah semua dicampur uleni adonan hingga kalis. Diamkan beberapa saat hingga adonan mengembang. Setelah itu, bentuk bulat atau sesuai selera.
Setelah semua selesai , goreng hingga warnanya keemasan atau hingga matang
Setelah dingin tambahkan gula halus dengan cara menaburkan di semua permukaannya.
Selesai.

@ Rp.1000/tusuk  (15 tusuk)
Perincian =
·         Pendapatan                                         = Rp. 15.000
·         Modal                                                  = Rp. 11.050
·         Laba                                                    = Rp.   3.950



D.TELUR PUYUH
Bahan
·         Telur puyuh setengah kilo                                = Rp. 11.500
·         1 lembar daun jati                                            =         -                                  
·         3 siung bawang putih                                       = Rp.      500
·         5 siung bawang merah                                     = Rp.      500
·         Gula, garam dan kecap secukupnya                 = Rp.    1000
Cara pembuatan =
·         Cuci telur kemudian rebus hingga matang
·         Kupas telur
·         Rebus kembali telur bersamaan dengan daun jati
·         Tunggu beberapa menit kemudian tiriskan
·         Tumis bawang putih dan bawang merah yang sudah dicincang
·         Kalau sudah harum baunya, masukkan gula dan garam sesuai selera. Kemudian tambahkan air secukupnya
·         Masukkan telur yang sudah ditiriskan tadi
·         Tambahkan kecap untuk menambah rasa manis
·         Tunggu hingga bumbu meresap
·         Kalau sudah, diamkan hingga agak dingin
·         Kemudian tusuk dengan bambu sate
@ Rp.1000/tusuk (16 tusuk)
Perincian =
·         Pendapatan                                         = Rp. 16.000
·         Modal                                                  = Rp. 13.500
·         Laba                                                    = Rp.   2.500


E.Es Gabus



Bahan :
  • 130 gram tepung hunkwe       = Rp.1500
  • 1 l santan                                 = Rp.4000
  • Pasta pandan secukupnya       = Rp.1000
  • Garam secukupnya
  • Gula                                        = Rp.2600
Cara Membuat :
  1. Campurkan tepung hunkwe, gula dan garam. Masak sampai mengental.
  2. Setelah itu tambahkan pasta pandan. Aduk rata dan angkat.
  3. Tuang adonan kedalam loyang lalu dinginkan. Setelah cukup dingin, potong- potong hunkwe lalu bungkus dengan plastik.
  4.  Simpan dalam frezzer sampai menjadi es atau beku.
  5. Es gabus pun siap untuk disantap.

@ Rp.500/biji  (20 biji)
Perincian =
·         Pendapatan                                         = Rp. 10.000
·         Modal                                                  = Rp. 9.100
·         Laba                                                    = Rp.   900





BAB IV

Rincian Pengeluaran dan laba

Laporan Laba Rugi
12 Mei
2014
 




Pendapatan
Beban Usaha:
  • Bola-Bola Tahu
  • Pisang Goreng
  • Bola-Bola  Salju
  • Telur Puyuh
  • Es Gabus
                                       Jumlah Beban Usaha
Laba Usaha


Rp       7.600
Rp       19.100
Rp      11.050
Rp       13.500
Rp        9.100
Rp             72.000






Rp              60.350
Rp              11.650
Laporan Perubahan Modal
12 Mei 2011
Modal Awal Pemilik                                               Rp.   70.000,00
Laba Usaha                                             Rp.      11.650,00
Modal Akhir                                           Rp. 81.650,00

                                                              











BAB V

Penutup


Kewirausahaan berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual. Wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha. Dan usaha yang kami jalani adalah sebagian kecil yang terdapat dan dilakukan oleh seorang wirausahawan di dunia ini, namun besar sekali ilmu yang kami dapat. Dalam berwirausaha janganlah memandang rugi dari pada produk yang kita jual namun seberapa keras kita dapat menjual produk kita dan seberapa baik dan bergunanya bagi masyarakat. Karena peluang itulah yang memberikan kita laba yang sebanyak-banyaknya.